Pages

Kamis, 27 September 2012

KRONIK

SHYMPHONI NUSANTARA :
PAMERAN ALAT MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA
DI MUSEUM NEGERI NTB



Sabtu,  malam minggu 15 September 2012, Museum Negeri Nusa Tenggara Barat seakan sedang melakukan perhelatan bergaya Melayu. Musik gambus seakan memenuhi lorong-lorong antar bangunan Museum Negeri NTB yang berdesakan. Ada musik Cilokaq, gambus Rudat dan gambus olahan yang disiapkan untuk acara ini. Kenduri budaya ini ini dilaksanakan dalam rangka pembukaan Pameran Bersama Alat Musik Nusantara ke 3 tahun 2012.

Pameran Alat Musik Nusantara tahun 2012 di Museum Negeri Nusa Tenggara Barat merupakan kerjasama 28 Museum se Indonesia. Kegiatan yang baru digelar 3 kali di Indonesia, memiliki arti penting bagi Museum Negeri NTB khususnya dan bagi Permuseuman secara umum dalam rangka memberikan mengukuhkan eksisten Museum sebagai lembaga ilmiah, lembaga kebudayaan dan tujuan wisata yang mendidik. Pameran tahun ini mengambil tema Symphoni Nusantara dengan sub tema Dialog Budaya Tanpa Batas Ruang dan Etnisitas.

Tema dan Subtema ini mencoba mencitrakan kemajemukan Indonsia yang dalam proses sejarah panjang membangun membangun harmoni, damai berdampingan dan saling mengapresiasi eksistensi dan akhirnya dengan dialog interrelasi dan interdependensi yang tinggi melahirkan sebuah symphoni yang indah. Demikianlah layaknya bangsa Indosia dalam proses pengelolaan negara bangsa menuju kesejahteraan bersama. Dalam arus perjalanan zaman, alat musikpun bermetamorposis dengan peradaban sehingga melahirkan bentuk-bentuk alat musik baru dengan karakter nada yang tak berbeda yang merupakan wujud ekspresi dasar masyarakat Nusantara. Dengan pemikiran yang demikian, Katalog Pameran ini disajikan dalam bentuk tulisan kuratorial yang lebih mengarah kepada pendidikan kesadaran berbangsa, tidak dalam konteksi fungsi alat musik,  karena alat musik dalam hal ini tidak semata-mata dilihat sebagai instrumen yang melahirkan suatu ensambel musik, tetapi sebagaisuatu benda etnografis yang melahirkan suatu irama dalam aransemen sejarah. Demikian dikemukakan oleh Kepala Museum Negeri NTB dalam pengantar pameran.

Upacara pembukaan pameran dikemas dalam satu paket seni pertunjukan musik dan tari yang bernuansa melayu. Pra acara dan pengantar santap malam digelar kesenian cilokaq genre seni musik tradisi Sasak yang terdiri dari gambus, biola dan rebana sangat mirip dengan musik melayu pada umumnya. Pembawa acara melantunkan syair bergaya hikayat diirinyi biola dan suling. Acara pembukaan didukung oleh musisi indi terkemuka Ary Julian, Ki Dalang Rusmadi, Mamiq Wira, Made Julung dan tokoh musik mataram Mas Ipang. Pergelaran dilengkapi dengan performance pengantar pembukaan yang dikemas dengan lagu thala'al badru dengan koreorafer Lalu Suryadi Mulawarman S.Sn. 

Pameran yang dibuka oleh Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi NTB atas nama Gubernur NTB akan berlangsung sampai dengan tanggal 30 September 2012


0 komentar:

Posting Komentar