Pages

HOME


PENGAJIAN TRANSFORMATIF


TUJUAN :
Masyarakat madani yang maju serta menegakkan nilai-nilai tauhid dan kemanusiaan,  berlandaskan  kearifan budaya.


Berdasarkan tujuan yang tersebut pada pasal 5 Statuta,
ASAH MAKNA mengembangkan usaha sebagai berikut :
a.         Pendidikan berbasis tauhid, kemanusiaan dan budaya.
b.         Penguatan institusi masyarakat sebagai media pendidikan dan dakwah.
c.          Penelitian dan pengkajian Islam, sosial budaya yang menunjang usaha pendidikan dan peningkatan sumberdaya manusia  yang sesuai dengan ajaran Islam dan kearifan lokal.
d.         Pelayanan konsultasi publik untuk membantu masyarakat memahami permasalahan-permasalahan kemanusiaan dan keagamaan.

PENGAJIAN TRANSFORMATIF 
Salah bentuk kegiatan Persaudaraan Asah Makna sebagai penjabaran kegiatan Pendidikan berbasis tauhid, kemanusiaan dan budaya.

VISI 
“SASAK ISLAM RAHMATAN LIL ‘ALAMIN”

MISI

          1. Membangun kesadaran diri sebagai makhluk yang hanya bergantung kepada Allah Swt, dengan mengaktualisasikan seluruh sitem iman, islam dan ihsan sebagai upaya menebar rahmatan lil alamin
          2. Membangun kesadaran diri sebagai masyarakat budaya dengan  mengaktualisasikan kebudayaan sejalan dengan iman, islam dan ihsan
          3.  Membangun kesadaran masa depan dalam konteks peradaban maupun konteks iman

KAJIAN :
Kajian dalam Diskusi Pengajian Transformatif Asah Makna adalah kajian kehidupan dalam berbagai perspektif dengan tetap mengacu pada implementasi Iman, Islam dan Ihsan dengan pendekatan Kebudayaan atau Kajian Islam Kultural.
Kajian Islam Kultural dalam konteks ini adalah kajian Iman, Islam dan Ihsan secara komprehensif dengan pendekatan hikmah. Kajian seperti ini diharapkan akan melahirkan pemahaman yang holistik tentang aspek-aspek Iman, Islam dan Ihsan yang dikaitkan dengan kearifan tradisional dan pemahaman Islam Esoteris dalam masyarakat Sasak. Konsekuensi dari pola kajian seperti ini menyebabkan kajian harus disusun dengan pola tematis. Untuk itu perlu kesepakatan tentang pengelompokan tema-tema utama yang selanjutnya akan dijadikan sub-sub tema.

Kerangka dasar pengembangan kajian adalah sebagai berikut :
1.       Memahami diri dengan benar, sehingga dapat menempatkan diri dengan tepat, mengaktualisasikan diri secara maksimal  serta mengevaluasi diri dengan jujur untuk menuju kualitas Insan Kamil.
2.       Mengukuhkan keberadaan diri dalam konteks Iman, sebagai prasyarat untuk membangun motivasi Iman dalam aktualisasi dengan kesadaran kapasitas diri.
3.       Meningkatkan kualitas penghayatan dan pengamalan Islam sebagai cara hidup dan membangun peradaban sesuai dengan amanah yang dipegang.
4.       Mengaktualisasikan kesadaran kultural dalam kerangka Iman dan Islam dengan pendekatan hikmah dan Ihsan

METODOLOGI DAN SISTEMATIKA
Pembahasan dilaksanakan dalam bentuk diskusi terbuka dan mengalir. Nara sumber hanya berfungsi sebagai motivator untuk merangsang diskusi. Secara substansial  tidak ada sistematika tertentu dan juga tidak dibatasi pembahasan secara spesifik aspek Iman, Islam, Ihsan maupun aspek-aspek kulturalnya. Tidak pula ada pembatasan pembahasan pada aspek syariat, hakikat, sufisme atau kultural. Satu topik dapat mengembang kepada berbagai aspek dan berbagai perspektif. Tergantung pada penggalian oleh jamaah persaudaraan Asah Makna sendiri.
Kajian takhassus dapat dijadwalkan khusus bagi jamaah yang terpanggil untuk itu.

0 komentar:

Posting Komentar