Pages

Kamis, 18 Oktober 2012

KRONIK

PEMUGARAN MASJID ADAT PUJUT

Salah satu masjid adat yang masih dipelihara oleh masyarakat pendukungnya adalah masjid adat Gunung Pujut yang terletak di puncak gunung Pujut - Desa Sengkol - Kecamatan Pujut Lombok Tengah. Masjid ini masih difungsikan oleh masyarakat pendukung yaitu masyarakat adat Pujut yang tersebar di seluruh kawasan Pulau Lombok dan bahkan seluruh Indonesia. Seorang warga Pujut di manapun berada memiliki keterikatan emosional dengan masjid Gunung Pujut ini dengan berbagai latar. Paer Pujut tidak hanya dilihat sebagai entitas geografis, tetapi merupakan entitas kosmologis yang mengikat seluruh warganya secara spiritual. Tanaq Pujut adalah "eleq takaq" bagi semua warga pujut yang bermakna asal idiologis yang disimbolkan dengan "taoq takaq" dan "tauq takaq". Taoq takaq berarti asal muasal dan tauq takaq berarti menempati asal muasal. Secara semiotik ungkapan ini berarti seorang Pujut harus kenal diri, asal muasal dan tujuan kembali dengan duduk pada keteguhan ilmu Pujut.

Rabu 17 Oktober 2012 lalu masyarakat Pujut dari berbagai desa se Pulau Lombok berdatangan ke puncak gunung pujut dalam rangka Rehabiltasi Masjid Adat Gunung Pujut. Kegiatan ini dimotori oleh masyarakat Lingkar Gunung Pujut yang terdiri dari beberapa Baloq da kali ini Ns.Badrun Nadianto, M.Pd. dari Baloq Senggel Jepun. Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Ir. Lalu Rahmat SK dan Lalu Bahri, S.Pd. dari Tuban, Dr. H. Sudirman, M.Pd. dari Penujak, Drs. H. Lalu Srijaya dan Lalu Diraka dari Sukarara, Tim Asah Makna dan Tim Asosiasi Tradisi Lisan NTB. Kegiatan rehab masjid ini juga merupakan forum silaturrahim masyarakat Pujut yang diharapkan dapat berkesinambungan sehingga masyarakat Pujut "jari segompoq" yang kental dan utuh.